Budaya
lahir dari kebiasaan dan adat setempat. Budaya yang merupakan warisan dari
nenek moyang akan tetap hidup jika ada orang-orang yang menggunakan ataupun
melestarikannya. Halnya budaya sunda yang sekarang sudah hampir punah dan tidak
semua orang mengetahui adat dan kebiasaan orang-orang sunda. Seperti halnya kesenian sunda, orang-orang
yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan modern mereka enggan lagi untuk
menggunakan bahkan mempopulerkan budaya tradisional. Berubahnya zaman yang
semakin modern dan mempengaruhi keadaan masyarakat yang semakin mengikuti trend
global sehingga dilupakannya budaya tradisional.
Misalnya saja dalam bidang seni.
Anak-anak zaman sekarang mulai beralih ke dalam hal yang sifatnya modern. Sementara
dalam tataran sunda dikenal adanya kesenian tradisional berupa alat musik yang
disebut “KARINDING” alat musik tradisional ini awal mulanya berasal dari tempat
di Jawa Barat seperti Citamiang, Tasikmalaya, Malangbong (Garut), dan Cikalong
Kulon (Cianjur). Alat musik tradisional ini memang sudah ada dan dikenal sejak
zaman dahulu, terutama para orang tua yang hidup pada masa itu tetapi mereka tidak mengenalkan alat musik tersebut sehingga kaum muda sekarang
tidaklah mengetahuinya. Alat musik tradisonal ini dibuat dari pelepah kawung
(pohon aren) dan ada juga yang terbuat dari bambu. Alat musik tradisional
karinding ini memiliki keunikan tersendiri dapat dilihat dari cara memainkannya
pertama karinding yang memiliki tiga ruas ini didekatkan ke mulut kemudian
salah satu sisinya dipukul dengan jari tangan dan akibat pukulan tersebut akan
mengahasilkan suara. Suara inilah yang diolah para pemainnya sehingga
menghasilkan nada yang indah.
Kepercayaan orang-orang terdahulu alat
musik karinding digunakan untuk mengusir hama di sawah seperti wereng,
belalang, jangkrik dan sebagainya. Meskipun alat musik tradisional ini tidak
lagi populer bahkan sudah tidak ada lagi penggunanya, alat musik tradisional
ini sebagai alat musik kebudayaan sunda yang tidak bisa dihilangkan. Meski pada
kenyataannya sedikit orang yang mengethuinya. (D.S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar