Tertangkapnya dua model Ibu Kota NM & PR terkait dengan Prostitusi online di sebuah hotel mewah pada Kamis malam 10 desember 2015 lalu mekanisme pemesanan yang cepat. Prostitusi online bukan semata-mata karena kesulitan ekonomi melainkan gaya hidup yang hedonisme.
Akhir-akhir
ini prostitusi sepertinya menjadi pembicaraan paling panas, setelah polisi
membongkar bisnis prostitusi online besar dengan menangkap Robbie Abas sang
mucikari pada Mei lalu, kini masyarakat Indonesia semakin dihebohkan dengan tertangkapnya
dua artis dan model Ibu Kota yakni Nikita Mirzani dan Puty Revita di sebuah
hotel mewah pada Kamis malam 10 desember 2015, jelas saja hal ini menambah
daftar panjang selebriti yang terkait dengan bisnis prostitusi online. Tak
main-main para konsumen berani membayar dengan harga yang sangat tinggi untuk
layanan per-tiga jam yaitu 50-120 juta rupiah.
Mekanisme pemenasan prostitusi online begitu cepat, konsumen tinggal memilih
foto dan membayar DP lalu bertemu di tempat yang telah ditentukan dan melunasi
pembayaran. Menjadi budak seks dengan harga fantastis dalam prostitusi online
selebriti sepertinya menepis bahwa pekerjaan tersebut dilakukan hanya
karena kesulitan ekonomi tapi lebih kepada mengikuti gaya hidup yang hedon.
Prostitusi
adalah bisnis tak lekang oleh zaman, di Indonesia tepatnya di Surabaya
terdapat kawasan lokalisasi pelacuran terbesar se-Asia Tenggara yakni Dolly
yang sudah ada sejak zaman Belanda. Jika prostitusi online selebriti lebih
kepada mengikuti gaya hidup, sudah bukan rahasia lagi gang Dolly menjadi lapak penduduk sekitar untuk tetap bisa survive di kehidupan yang semakin mahal.
Bukan hanya wanita penghibur yang dipajang di dinding kaca, para pedagang dan
pekerja lainnya pun survive karena
adanya gang Dolly. Meski lokalisasi Dolly telah ditutup secara resmi pada 18 Juni
2014 namun gang Dolly tetap menjadi kawasan lokalisasi pelacuran legendaris
yang akan tetap di ingat.
Prostitusi
adalah salah satu contoh penyimpangan sosial paling banyak dan rawan terjadi
baik di daerah kecil maupun perkotaan, di Indonesia maupun luar negeri. Sulitnya
mendapat pekerjaan dan skill terbatas
menjadi alasan terkuat mengakarnya
budaya prostitusi di negara pancasila ini. Lebih buruk lagi, prostitusi
dijadikan sebagai jalan pintas untuk mewujudkan keinginan mendapatkan sesuatu
seperti barang-barang branded. Budaya
malu seperti tak lagi tertanam pada diri
para pembisnis prostitusi, harga diri sudah bukan menjadi bagian yang penting
lagi.
(Puteri
LQ & S.A)
http://www.merdeka.com/artis/komentar-selebritis-seksi-usai-terbongkar-prostitusi-artis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar