Ada yang menarik dari kebiasaan masyarakat sekitar Kasepuhan Cipta
Mulya salah satunya adalah menanam. Bagi mereka padi disebut juga sebagai Dewi
Sri karena memandang padi sebagai salah satu hal yang sangat berharga sebagai
kebutuhan pokok sehari-hari. Padi yang mereka hasilkan tidak boleh diperjual
belikan kecuali dalam keadaan terdesak. Jika mereka melanggar adat tersebut
maka akan mendatangkan malapetaka atau kualat. Apabila ada yang melanggar adat
amaka segera diperingati atau dinasehati atau ditegur.
1) Adapun tempat
untuk penyimpanan hasil panen disebut leuit atau lumbung. Kepercayaan menyimpan
padi di dalam leuit sebagai antisipasi gagal panen. Selain itu, lumbung atau
leuit bisa pula dijadikan sebagai lambang kesejahteraan kehidupan masyarakat.
Sebelum memulai menanam padi ada beberapa upacara yang harus dilakukan
masyarakat hal itu merupakan adat dan kebiasaan yang wajib dilaksanakan,
seperti: Mempersiapkan lahan tanaman yaitu upacara mempersiapkan lahan untuk penanaman padi.
sebelum menanam padi di sawah, yang dilakukan adalah membersihkan dan meratakan
sawah dengan mencangkul, demikian juga sampai mempersiapkan bibit yang akan
ditanam.
2)
Penanaman
padi tidak boleh dilakukan sendiri-sendiri tetapi akan dilakukan setelah adanya
petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemangku adat atau imam tani. Saat yang
tepat untuk menanam padi yaitu pada saat kerti sudah
muncul, dan ini hanya bisa dilihat oleh orang-orang tertentu saja secara turun
temurun. Apabila kerti sudah muncul artinya musim tanam sudah tiba.
Musim tanam pertama dilakukan oleh imam tani kemudian diikuti oleh masyarakat
kasepuhan Cipta Mulya.
3)
Upacara
Bulan Purnama adalah semacam kegiatan memanjatkan doa untuk meminta berkat dari
leluhur. Adapun secara keseluruhan. Ritual
tanam padi dinamakan cari tangesek, pada kesempatan ini mereka
berkumpul bersama, untuk memanjatkan doa dan makan bersama. Menariknya sebuah
perkampungan yang masih mempertahankan adat dan tradisinya yang jarang
ditemukan di tempat lain. (Desum).
mau menambahkan...ngasek merupakakan kegiatan menanam padi di ladang dengan cara memberi lubang kecil di tanah dan di beri biji padi dan pupuk.kegiatan ini di awali dengan carita ngaseuk yang dipimpin oleh pemangku adat/kepala adat setempat.kegiatan ini lakukan setahun sekali karena mereka baeranggapan bahwa ibu bumi bapa langit maksudnya tidak mungkin seorang ibu melahirkan anak 2 kali dalam setahun,kalau pun terjadi itu serakah akan kenikmatan duniawi.begitupun tanah yang kita pijak,mereka pun memperlakukan selayaknya ibu karena memberi kehidupan.memberi waktu istirahat agar pas ditamani kembali tanah tersebut telah kembali subur. terimakasih
BalasHapusTerima kasih atas tambahannya, ini sangat berarti bagi perbaikan berita kami. jika ada tambahan lain silahkan langsung tulis di comentnya aja.
BalasHapus