Djakarta Warehouse Project (DWP)
diramaikan oleh kaum muda, anak gaul dan para pecinta elektronik dance
music(EDM) dilaksanakan 11 dan 12 Desember 2015 lalu yang diadakan setiap tahun
sejak 2008 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat acaranya
sukses dan diramaikan oleh DJ lokal dan DJ luar hal tersebut memicu
terbentuknya budaya baru di negara ini
Djakarta Warehouse Project
(DWP) tentunya sudah tidak asing
lagi didengar, DWP bahkan menjadi topik menarik dalam perbincangan kaum muda,
anak gaul dan para pecinta elektronik
dance music(EDM). DWP yang digelar setiap tahun sejak tahun 2008 menjadi salah satu contoh
terbentuknya budaya baru di negara ini. Gemerlap DWP menjadi bukti bahwa
Indonesia memang semakin
modern dan mengikuti zaman, ribuan para pecinta dugem rela mengeluarkan uang
yang tidak murah demi menghadiri DWP yakni dengan harga tiket paling murah Rp. 720.000 hingga paling mahal 4.5 juta
rupiah.
Panggung DWP begitu luar
biasa dengan desain burung Garuda karena pihak penyelenggara mendatangkan
langsung arsitek dan bahan stage dari
luar negeri semakin menambah kekaguman para pecinta EDM. Aliran yang berkiblat dari Belanda dan Jerman,
EDM semakin memiliki tempat dihati masyarakat Indonesia, lihat saja para Disc Jokey yang sekarang ini semakin
sering muncul di acara televisi.
Meski DWP sempat didemo
oleh Gerakan Pemuda Islam Jakarta Raya yang menganggap DWP melanggar moral
bangsa dan tidak sesuai dengan nilai agama. Namun 11 dan 12 Desember 2015 lalu
di Jakarta International Expo Kemayoran
Jakarta
Pusat DWP 2015 sudah terselenggara dengan sukses, panggungyang diramaikan oleh
DJ lokal dan DJ luar negeri berhasil membuat ribuan orang yang memadati JIExpo
mengangkat tangan, berjoget, berjingkrak, bersorak dan melompat tanpa lelah.
Melihat kemegahan DWP
dengan ribuan para pecinta EDM seakan-akan DWP sudah menjadi salah satu budaya
kita, budaya EDM, berjoget menghentakan kaki mengangkat tangan dan menggoyangkan
badan dengan pakaian minim pada malam hari diirigi DJ bukan lagi sesuatu yang
asing melainkan sudah biasa meski masih ada beberapa masyarakat Indonesia yang
belum menerima tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kemeriahan DWP membuka mata
kita bahwa di zaman yang semakin modern ini budaya Indonesia sudah tercampur
dengan budaya asing.(Puteri LQ & S.A)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar