Jumat, 08 Januari 2016

Menjamurnya Bisnis Food Truck




Bisnis food truck adalah konsep berdagang dengan menggunakan kendaraan, bisnis ini di adopsi dari Amerika. Akhir-akhir ini bisnis food truck menjamur di Indonesia, di Sukabumi saja begitu banyak pembisnis food truck seperti Ice cream kuburan, Tahu bulat, Ice blend, Thai tea, Risol mayonaise dan Seecul coffe truck. Di Indonesia sendiri setiap tahun diadakan Festival Food Truck. Ini membuktikan bisnis food truck mulai menjadi budaya.

Tahu bulat.. Digoreng dadakan.. Lima ratusan..Haneut-haneut...
Warga Sukabumi tentunya tidak asing lagi mendengar  kalimat tersebut karena setiap hari, dijalanan, diperkampungan, baik cerah ataupun hujan, penjual tahu bulat memasarkan produknya dengan melantunkan kalimat itu di speaker agar menarik perhatian pembeli. Ya, itu adalah salah satu bisnis food truck di Sukabumi, konsep berjualan dengan tidak mendorong gerobak namun menggunakan kendaraan.
Jauh sebelum populer di Indonesia, bisnis food truck telah menjadi budaya di luar negeri karena sejarah mencatat Amerika lah negara pertama yang mempopulerkan bisnis food truck dimulai tahun 1866. Kesibukan masyarakat luar negeri yang mengharuskansegalanya cepat, mudah dan praktis menjadikan bisnis fod truck semakin maju pesat.
Di Indonesia bisnis food truck sangat bervariasi mulai dari penjual cake, buah-buahan, minuman bersoda, teh, kopi, junkfood, dan lain-lain. Setiap tahun bahkan diadakan Foodtruck Festivalmaka ini membuktikan bisnis food truck sudah menjadi salah satu budaya.
Di Sukabumi khususnya, bisnis foodtruck sangat menjamur dan memiliki pelanggan setia. Beberapa bisnis food truck di Sukabumi selain tahu bulat adalah  Ice cream kuburan, Ice Blend, Thai tea, Risol Mayonaise dan Seecul coffe truck. Dengan bisnis food truck penjual tidak perlu menyewa tempat karena yang dibutuhkan adalah membeli kendaraan untuk berkeliling dalam pemasarana penjualannya.
Bagaimana, berminat untuk bisnis food truck?
Puteri Lee Queenie




Perkembangan Geopark Ciletuh

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengembangkan bandara Citarate, Kecamatan Ciemas dalam waktu dekat ini. Bandara ini menopang pariwisata, Geopark Ciletuh dan Palabuhanratu yang menjadi andalan wisata alam di Kabupaten Sukabumi. Terlebih Geopark Ciletuh menjadikan obyek wisata kelas dunia.“Syarat kalau standar dunia itu ‘sixty minute disten’ atau bisa dicapai sekitar 160 menit dari bandara. Jadi jarak itu bukan kilometer. Kalau mau standar dunia harus begitu,” jelasnya.
Dalam pengembangan Geopark Ciletuh, Pemprov Jabar bekerjasama dengan Kementrian ESDM, Geologi, Pemkab Sukabumi, para pecinta alam, jurnalis, akademisi. Harapannya Geopark Ciletuh menjadi unggulan Provinsi Jabar, khususnya Sukabumi karena wisatawan asiang bakal mengunjungi tempat ini.
“Kami berencana mengembangkan Bandara Citarate yang lokasinya tidak jauh dari Ciletuh. Jadi nanti dari BIJB Kertajati suttle ke Citarate, sehingga sixty minute disten itu bisa terpenuhi,” ungkapnya.
Kendati belum menghitung dan belum mengetahui anggaran, namun pengembangan bandara tersebut harus dilakukan sesegera mungkin. Terlebih bandaranya sudah ada, landasan perintisnya pun bisa dilalui pesawat.
Wagub berjanji merancang pengembangan Citarate. Kendati begitu, dalam mengembangkan bandara pihaknya harus berkoordinasi dengan Pertamina lantaran BUMN tersebut turut serta dalam merencanakan pembangunan bandara Citarate..
Geopark Ciletuh ini merupakan kawasan wisata minat khusus, jadi untuk edukasi sangat bagus. Makanya Wagub mengajak warga yang punya jiwa petualangan, mendatangi Geopark Ciletuh.
 “Potenis budaya ini berupa produk budaya seperti kesenian, situs, sarana, agen sosial yang potensial dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai penguat pariwisata, sedangkan potensi alam adalah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pariwisata, seperti lanskap (ruang, bentangan, tebing, dan saujana), udara, maupun potensi yang ada di air, seperti sungai, pantai, dan laut,” papar Nunung.
Sedangkan Penjabat Bupati Sukabumi, Achadiat Supratman mengatakan kawasan Geopark Ciletuh ini bakal menjadi tempat wisata andalan di Sukabumi, setelah pantai Palabuhanratu. ”Saya optimis Geopark Ciletuh bakal meningkatkan kesejahteraan warga sekitar,’’ kata Achadiat.
Makanya, Pemkab Sukabumi memperjuangkan terwujudunya Geopark Ciletuh menjadi geopark nasional dan geopark dunia. Selain itu, juga mempromosikan kawasan geopark yang memiliki kekayaan alam berupa keragaman geologi (geodversity), keragaman hayati (geodiversity), serta keragaman budaya (cultural diversity). (Purwansyah)

Kamis, 07 Januari 2016

KESENIAN SUNDA IBING PENCAK



Salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam pencak silat adalah aspek seni pencak silat, yang lebih popular di Jawa Barat dengan sebutan ibing namun tidak sedikt orang yang menyebut aspek seni silat ini dengan istilah tari pencak silat. Dalam ibing pencak silat ada unsur keindahan gerak di dalamnya, mempunyai tujuan akhir menjatuhkan lawan, sehingga dalam ibing pencak silat unsure beladirinya lebih ditekankan pada unsur keindahannya saja tidak ada unsur beladiri, seperti tari-tarian yang sering kita lihat.
Selain  kekuatan, dalam kesenian tersebut juga terdapat keindahan yang dapat dinikmati dan dilihat oleh orang-orang yang melihat yang ditampilkan oleh para seniman tari tersebut.
Di Jawa Barat, di selain dikenal adanya pencak sebagai bela diri, yang disebut dengan buah atau eusi, dikenal pula pencak silat kembang atau ibing pencak (tari pencak). Begitu eratnya hubungan batin masyarakat Jawa Barat dengan seni pencak silat sehingga banyak anggota masyarakat Jawa Barat yang menghubungkan kata pencak dengan ibing penca. Istilah ibing penca memang berasal dari Jawa Barat. Secara harfiah ibing penca dapat diterjemahkan menjadi Tari Pencak. (Rahmi)
Sumber : pencaksilat.wordpress.com

Globalisasi merubah budaya bermain anak



Maraknya pengguna teknologi gadget saat ini sudah tidak terbatas mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan akibat pengunaan gadget yang sangat berlebihan ini sering sekali disebut “autis”. “Autis” adalah sebuah sebutan untuk seseorang yang sudah terkena candu gadget tersebut. Mulai dari bangun tidur hingga mau tidur pun seseorang yang sudah terkena candu gedget tersebut tidak akan mampu jauh dari benda-benda tersebut.

Ketidakstabilan kebudayaan dan identitas dalam globalisasi membawa kita kepada pemahaman bahwa kebudayaan dan identitas selalu merupakan pertemuan dan percampuran berbagai kebudayan dan identitas yang berbeda-beda.
mengamati satu-persatu pengguna gedget tersebut mereka tidak jauh dari yang namanya dunia maya, seperti facebook, twitter, instagram, dll. Bahkan yang lebih ironisnya lagi adalah seorang anak kecil yang sudah terkena candu gadget tersebut. Sudah cukup banyak melihat anak kecil di zaman sekarang ini lebih sering aktif di dunia maya dari pada dunia realita. Masa kecil anak-anak yang biasanya dihabiskan untuk bermain dengan teman-temannya, kini sering kita lihat pada anak-anak di zaman sekarang, mereka lebih individualis. Mereka lebih sering berkutat pada gedget yang diberikan oleh kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari perlahan tapi pasti, mereka sudah meninggalkan dunia realita dimana bermain dengan teman seumurannya diluar rumah, berpetualang, memaninkan permainan tradisional dan sebagainya. Kini mereka lebih menyukai bermain di dunia maya. Tidak heran, jika kita melihat anak-anak di zaman sekarang ini banyak sekali dari mereka yang memiliki sifat individualis atau kurang mampu berinteraksi dengan dunia sosial. Hal itu karena masa kecil mereka direnggut oleh gadget. (Purwansyah)

Upacara Mengandung Tujuh Bulan



Upacara mengandung tujuh bulan disebut pula upacara tingkeban yang kerap kali diselenggarakan ketika usia kandungan menginjak bulan ketujuh. Mayoritas masyarakat percaya bahwa dengan mengadakan upacara tujuh bulan maka anak yang dikandung akan selamat serta berkah. Tingkeban bearsal dari kata tingkeb artinya tutup, maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh bercampur dengan suaminya sampai empat puluh hari sesudah persalinan.  
Nah perlu diketahui, banyak sekali rangkaian acara pada upacara mengandung tujuh bulan tersebut. diantaranya yaitu diadakannya acara pengajian dengan membacakan surat-surat tertentu  seperti surat Yusuf, surat Lukman, dan surat Maryam. Setelah itu si ibu hamilnya dimandikan oleh tujuh keluarga terdekat yang dipimpin seorang paraji, peroses memandikannya menggunakan 7 lembar kain batik yang dipakai bergantian setiap guyurannya. Air yang digunakan berupa air yang menggunakan campuran bunga tujuh rupa ditambah satu ekor belut pada siraman ketujuh. Dengan tujuan agar ibu hamil pada saat melahirkan bisa lancar, licin seperti layaknya belut. Alasan menggunakan bunga tujuh rupa adalah agar si calon bayi ketika dilahirkan berseri seperti bunga. Bersamaan dengan jatuhnya belut, kelapa gading yang telah digambari tokoh wayang oleh suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang dikandungan dan orangtuanya dapat berbuat baik lahir batin. Seperti keadaan kelapa gading yang warnanya bagus, bila dibelah airnya bersih dan manis. Setelah ibu hamil selesai dimandikan maka acara selanjutnya adalah membagikan rujak kanistren yang terdiri dari tujuh jenis buah-buahan oleh ibu hamil kepada warga yang datang. (Anisa Jayanti Gusman & S.A)

https://www.google.com/search?q=gambar+nujuh+bulanan&tbm=isch

Sisingaan Salah Satu Budaya Sunda

Boneka singga diusung sambil menari merupakan ciri kesenian sisingaan dari Subang, kesenian yang berkaitan erat dengan situasi sosial politik pada masa kolonial.


Salah satu warisan budaya khas masyarakat Sunda (Jawa Barat) adalah sisingaan. Kesenian yang menampilkan dua sampai empat boneka singa ini berasal dari Subang jawa Barat. Diatas boneka singa yang diusung sambil pemainnya menari biasanya duduk seorang anak yang akan dikhitan atau seorang tokoh masyarakat.
Lahirnya kesenian sisingaan berkaitan erat dengan situasi sosial politik pada masa kolonial, yaitu ketika wilayah subang dijajah dan diduduki oleh pemerintaha kolonial Hindia Belanda selanjutnya ketika wilayah subang menjadi daerah perkebunan yang dikuasa secara bergantian oleh para penguasa tuan tanah kebangsaan Belanda dan Inggris. Kesenian sisingaan dipersepsikan oleh banyak kalangan sebagai suatu bentuk kesenian yang mengekspresikan perlawanan dan pembrontakan, serta rasa ketidak puasan terhadap penguasa pada masa kolonial.
Dalam perkembangannya kesenian sisingaan tidak hanya di kabupaten Subang melainkan menyebar ke kabupaten lain di Jawa Barat seperti kabupaten Bandung, Purwakarta dan sumedang. Kesenian ini juga mengalami perkembangan baik dalam bentuk penyempurnaan boneka singa, penata tari, kostum pemain, maupun waditra dan lagu-lagu yang di mainkan.(Rasti)
Sumber: www.kotasubang.sisingaan.com