Senin, 30 November 2015

MENGENAL ALAT MUSIK TRADISIONAL “KARINDING”





 Budaya lahir dari kebiasaan dan adat setempat. Budaya yang merupakan warisan dari nenek moyang akan tetap hidup jika ada orang-orang yang menggunakan ataupun melestarikannya. Halnya budaya sunda yang sekarang sudah hampir punah dan tidak semua orang mengetahui adat dan kebiasaan orang-orang sunda.  Seperti halnya kesenian sunda, orang-orang yang telah dipengaruhi oleh kebudayaan modern mereka enggan lagi untuk menggunakan bahkan mempopulerkan budaya tradisional. Berubahnya zaman yang semakin modern dan mempengaruhi keadaan masyarakat yang semakin mengikuti trend global sehingga dilupakannya budaya tradisional.
          Misalnya saja dalam bidang seni. Anak-anak zaman sekarang mulai beralih ke dalam hal yang sifatnya modern. Sementara dalam tataran sunda dikenal adanya kesenian tradisional berupa alat musik yang disebut “KARINDING” alat musik tradisional ini awal mulanya berasal dari tempat di Jawa Barat seperti Citamiang, Tasikmalaya, Malangbong (Garut), dan Cikalong Kulon (Cianjur). Alat musik tradisional ini memang sudah ada dan dikenal sejak zaman dahulu, terutama para orang tua yang hidup pada masa itu tetapi  mereka tidak mengenalkan alat musik tersebut sehingga kaum muda sekarang tidaklah mengetahuinya. Alat musik tradisonal ini dibuat dari pelepah kawung (pohon aren) dan ada juga yang terbuat dari bambu. Alat musik tradisional karinding ini memiliki keunikan tersendiri dapat dilihat dari cara memainkannya pertama karinding yang memiliki tiga ruas ini didekatkan ke mulut kemudian salah satu sisinya dipukul dengan jari tangan dan akibat pukulan tersebut akan mengahasilkan suara. Suara inilah yang diolah para pemainnya sehingga menghasilkan nada yang indah.
          Kepercayaan orang-orang terdahulu alat musik karinding digunakan untuk mengusir hama di sawah seperti wereng, belalang, jangkrik dan sebagainya. Meskipun alat musik tradisional ini tidak lagi populer bahkan sudah tidak ada lagi penggunanya, alat musik tradisional ini sebagai alat musik kebudayaan sunda yang tidak bisa dihilangkan. Meski pada kenyataannya sedikit orang yang mengethuinya.  (D.S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar