Senin, 09 November 2015

ARKAMAYA BAGIAN DARI BUDAYA


ARKAMAYA BAGIAN DARI BUDAYA
  Arkamaya dibentuk oleh Dhena Maysar Aslam (mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra Indonesia), dengan temannya yaitu Feri Sandi, nama Arkamaya sendiri tercetus pada tanggal 28 oktober 2012 dikukuhkan/ditetapkan sebuah ukm kesenian dan teater di universitas muhammadiyah sukabumi yaitu Arkamaya. Ukm ini juga telah banyak menerima anggota-anggota yang kebanyakan mahasiswa UMMI sendiri dari berbagai program studi. Arkamaya telah banyak melakukan pementasan baik di dalam lingkungan kampus maupun undangan dari luar kampus. Seperti dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia khususnya dalam event GBSI (Gebyar Bahasa dan Sastra Indonesia) di auditorum UMMI salah satu anggota arkamaya yang ikut berkontribusi dalam acara tersebut dengan menampilkan pembacaan puisi. Arkamaya pada saat ini sedang penerimaan anggota baru diantaranya melalui tahap basictraining setelah itu dua bulan selanjutnya ada kegiatan recital dalam acara itu ada pentas perdana dari anak-anak baru salah satunya mementaskan drama musical dengan judul “rasa laksmana” dan drama itu ditulis oleh ketua arkamaya yaitu Aslam Dhena Maysar drama tersebut ditulis melalui riset menurut beliau “bahwa tokoh yang baik itu ternyata tokoh yang memendam cinta kepada sinta itu tidak hanya rahwana dan tidak hanya rama yang mempunyai cinta tetapi justru adik rama tersendiri yang punya cinta kepada sinta. Cinta yang terpendam cinta yang tidak tersampaikan karena kebetulan mencintai itu nasib menikah itu takdir”.
Ada dua Konsep dari pementasan Arkamaya untuk pentas recital sekarang, satu lakon di garap oleh Dhena Maysar aslam dan satu lakon lagi digarap oleh anggota arkamaya itu sendiri. Untuk masalah produksi Arkamaya bekerja sama satu sama lain antar anggota arkamaya, baik anggota yang sudah lama maupun anggota yang baru kemudian untuk arktor atau pemainnya di prioritaskan anggota baru dengan harapan anggota baru mempunyai peran penting di ranah artistic atau ranah keaktoran. Arkamaya juga menetapkan standar kurikulum diantaranya untuk tahun pertama fokus kepada keaktoran, ditahun kedua fokus di piñata artistic, dan tahun ketiga baru melangkah di penyutradaraan, karna itu setiap anggota arkamaya harus brani mengikuti langkah atau tahapan tersebut.
Arkamaya membicarakan tentang kesenian secara keseluruhan jadi tidak terbatas kepada teater dan sastra saja tetapi juga pada kesenian lain, karena pada dasarnya kesenian tidak dapat dipisah-pisahkan kesenian yang dipisah-pisahkan hanya terdapat pada kesenian barat saja. Kesenian tari, musik teater semuanya akan terpakai dalam sebuah pertunjukkan dan teater tidak hanya mengandalkan drama dan secara sastra tetapi juga harus mempertimbangkan seni rupanya baik dalam seni musik maupun tarinya. Arkamaya menyesuaikan dengan kearifan lokal dan memperkenalkannya dengan penyajiannya berbeda dari yang lain.
Untuk meningkatkan kegiatan arkamaya menjadi lebih bagus agar di kenal oleh banyak orang yang lebih luas lagi dengan cara anggota arkamaya yang magangkan di teater yang sudah mapan di teater garasi atau pun di teater paying hitam secara rutin membuat mempertunjukkan ataupun dengan lomba namun yang utama kita rapihkan admintrasi baru ke ranah artistik dan tampil di tingkat internasional.
(Sasakala Budaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar