Minggu, 29 November 2015

Seni Bela Diri Silat Parebut Se’eng



Pernikahan sebagai peristiwa penting bagi manusia, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. Di Indonesia upacara pernikahan dilakukan dengan dua cara, tradisional dan modern. Upacara pernikahan secara tradisional dilakukan menurut aturan-aturan adat setempat. Indonesia memiliki banyak sekali suku yang masing-masing memiliki tradisi upacara pernikahan sendiri. Parebut Se’eng merupakan salah satu kesenian yang dilakukan untuk meramaikan acara suatu pernikahan.
parebut se'eng (se'eng adalah sejenis kuwali untuk memasak nasi dalam bahasa sunda, parebut adalah berebut dalam bahasa sunda) merupakan salah satu jenis atraksi pertunjukan seni budaya yang ada di kabupaten Bogor. Dalam perayaannya seni ini memperlihatkan gerakan-gerakan atau jurus - jurus silat. Awalnya kesenian ini tumbuh di dearah Cimande Kec. Caringin Kab. Bogor yang merupakan pusat seni bela diri, awalnya seni ini disebut dengan tepak se'eng, seni budaya sunda ini biasa di lakukan untuk meramaikan acara prosesi pernikahan, tepatnya ketika calon mempelai pria beserta rombongan tiba dikediaman calon mempelai wanita. Di daerah sindang barang acara ini pada awalnya biasa diadakan sehari sebelum akad nikahan atau acara besanan, acara ini dilaksanakan di halaman rumah calon mempelai wanita yang didampingi oleh rombongan tuan rumah yaitu orang tua, kerabat yang menyambut kedatangan mempelai pria dan rombongannya, dan mempelai wanita pun menyediakan sebuah tungku/hawu/kayu bakar untuk acara resepsi adat ini, setelah kedua belah pihak saling berhadapan barulah pihak calon pria mengutarakan maksud kedatangannya, dan pihak mempelai wanita pun memberikan jawabannya, kemudian acarapun dilanjut dengan acara parebut se'eng.
Sebuah seeng atau dandang diikatkan pada punggung pendekar dari pihak tamu, sementara pendekar dari pihak tuan rumah harus dapat merebutnya.   Kedua pendekar saling memperagakan kepandaian silatnya masing-masing diiringi  bunyi gendang pencak.  Adu laga tersebut akan berakhir apabila seeng tersebut dapat direbut oleh pendekar dari calon pengantin perempuan. Seni atraksi  parebut seeng kadang-kadang ditampilkan oleh dua atau tiga pasangan yang dimainkan  secara bergiliran atau bersamaan./serentak. Setelah atraksi parebut seeng ini selesai. kemudian diteruskan dengan acara pokok/puncak yaitu akad nikah. (Rahmi Rahmawati)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar