Selasa, 15 Desember 2015

Budaya Prostitusi



Tertangkapnya dua model Ibu Kota NM & PR terkait dengan Prostitusi online di sebuah hotel mewah pada Kamis malam 10 desember 2015 lalu mekanisme pemesanan yang cepat. Prostitusi online bukan semata-mata karena kesulitan ekonomi melainkan gaya hidup yang hedonisme.

Akhir-akhir ini prostitusi sepertinya menjadi pembicaraan paling panas, setelah polisi membongkar bisnis prostitusi online besar dengan menangkap Robbie Abas sang mucikari pada Mei lalu, kini masyarakat Indonesia semakin dihebohkan dengan tertangkapnya dua artis dan model Ibu Kota yakni Nikita Mirzani dan Puty Revita di sebuah hotel mewah pada Kamis malam 10 desember 2015, jelas saja hal ini menambah daftar panjang selebriti yang terkait dengan bisnis prostitusi online. Tak main-main para konsumen berani membayar dengan harga yang sangat tinggi untuk layanan per-tiga jam yaitu  50-120 juta rupiah. Mekanisme pemenasan prostitusi online begitu cepat, konsumen tinggal memilih foto dan membayar DP lalu bertemu di tempat yang telah ditentukan dan melunasi pembayaran. Menjadi budak seks dengan harga fantastis dalam prostitusi online selebriti sepertinya menepis bahwa pekerjaan tersebut dilakukan hanya karena kesulitan ekonomi tapi lebih kepada mengikuti gaya hidup yang hedon.
Prostitusi adalah bisnis tak lekang oleh zaman, di Indonesia tepatnya di Surabaya terdapat kawasan lokalisasi pelacuran terbesar se-Asia Tenggara yakni Dolly yang sudah ada sejak zaman Belanda. Jika prostitusi online selebriti lebih kepada mengikuti gaya hidup, sudah bukan rahasia lagi gang Dolly menjadi  lapak penduduk sekitar untuk tetap bisa survive di kehidupan yang semakin mahal. Bukan hanya wanita penghibur yang dipajang di dinding kaca, para pedagang dan pekerja lainnya pun survive karena adanya gang Dolly. Meski lokalisasi Dolly telah ditutup secara resmi pada 18 Juni 2014 namun gang Dolly tetap menjadi kawasan lokalisasi pelacuran legendaris yang akan tetap di ingat.
Prostitusi adalah salah satu contoh penyimpangan sosial paling banyak dan rawan terjadi baik di daerah kecil maupun perkotaan, di Indonesia maupun luar negeri. Sulitnya mendapat pekerjaan dan skill terbatas  menjadi alasan terkuat mengakarnya budaya prostitusi di negara pancasila ini. Lebih buruk lagi, prostitusi dijadikan sebagai jalan pintas untuk mewujudkan keinginan mendapatkan sesuatu seperti barang-barang branded. Budaya malu  seperti tak lagi tertanam pada diri para pembisnis prostitusi, harga diri sudah bukan menjadi bagian yang penting lagi.
(Puteri LQ & S.A)

http://www.merdeka.com/artis/komentar-selebritis-seksi-usai-terbongkar-prostitusi-artis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar