SUKABUMI dan TARIAN WANGSA SUTA

Tarian wangsa suta adalah tarian yang  dibuat berdasarkan legenda, wangsa suta itu sendiri merupakan seorang tokoh pahlawan gagah berani dalam mempertahankan harga diri dari para penjajah sehingga menjadi inspirasi lahirnya sukabumi. Konon katanya wangsa suta akan tampil kembali dengan bercalon istrikan nyi Pundak Arum dimana nama tersebut bisa kita jumpai di pendopo sukabumi, Nyi Pundak Arum merupakan bebende atau kekasih wangsa suta. Wangsa suta juga orang yang membuka lahan babakan gunung parang menjadi kota sukabumi karena merupakan syarat untuk menikahi Nyi pundak arum, tarian wangsa suta di rangkaikan dengan tarian paku jajar karena paku jajar ini merupakan salah  satu pojon yang awalnya dari sukabumi lalu di jadikan menteng di kerajaan pajajaran pada waktu itu, didalamnya ada wangsa suta, ki Demang Kartala nyi Pundak arum dan para tokoh lainnya.

Tarian Wangsa suta baru pertama kali di tampilkan di sukabumi kota tepatnya tanggal 17 November 2015 di Gedung juang pada malam penutupan pekan olah raga, tarian itu dipertunjukan karena terinspirasi oleh pemerintahan jabar di mana kabupaten dan kota harus menggali suatu karya yang menceritakan legenda di tempat itu sendiri sehingga ditampilkanlah tarian wangsa suta. Tarian Wangsa suta di tampilkan pada malam puncak untuk menarik perhatian dan memperkenalkan legenda sukabumi kota dimana pada malam itu diundang tamu-tamu kehormatan seperti bupati Bandung Barat, bupati Cianjur, tentu saja walikota Sukabumi dan masih banyak lagi tamu kehormatan lain.

Menurut Ki Domon Yang melatar belakangi pertunjukan tarian wangsa suta di gedung juang tersebut karena tarian Wangsa suta merupakan hasil lomba tarian kreatif tingkat Jawa Barat tahun 2015 pada bulan agustus yang lalu di Taman Mini yang di selenggarakan oleh Dishub jabar dan tarian Wangsa suta ini menjadi juara pertama kemudian di lanjutkan keparade tarian nasional dan tarian wangsa sutajuga mendapat apresiasi kembali. Tari tersebut di buat awalnya  pada suatu lomba tarian kreatif yang berkhas kan daerah atau legenda di daerah tersebut, itu merupakan salah satu syarat mengikuti lomba pada bulan agustus. (Rasti Nurpaizah & Rahmi Rahmawati)