Kamis, 17 Desember 2015

DWP, Budaya Kita?



Djakarta Warehouse Project (DWP) diramaikan oleh kaum muda, anak gaul dan para pecinta elektronik dance music(EDM) dilaksanakan 11 dan 12 Desember 2015 lalu yang diadakan setiap tahun sejak 2008 di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat acaranya sukses dan diramaikan oleh DJ lokal dan DJ luar hal tersebut memicu terbentuknya budaya baru di negara ini


Djakarta Warehouse Project (DWP) tentunya sudah tidak asing lagi didengar, DWP bahkan menjadi topik menarik dalam perbincangan kaum muda, anak gaul dan para pecinta elektronik dance music(EDM). DWP yang digelar setiap tahun sejak tahun 2008 menjadi salah satu contoh terbentuknya budaya baru di negara ini. Gemerlap DWP menjadi bukti bahwa Indonesia memang semakin modern dan mengikuti zaman, ribuan para pecinta dugem rela mengeluarkan uang yang tidak murah demi menghadiri DWP yakni dengan harga tiket paling murah Rp. 720.000 hingga paling mahal 4.5 juta rupiah.
Panggung DWP begitu luar biasa dengan desain burung Garuda karena pihak penyelenggara mendatangkan langsung arsitek dan bahan stage dari luar negeri semakin menambah kekaguman para pecinta EDM.  Aliran yang berkiblat dari Belanda dan Jerman, EDM semakin memiliki tempat dihati masyarakat Indonesia, lihat saja para Disc Jokey yang sekarang ini semakin sering muncul di acara televisi.
Meski DWP sempat didemo oleh Gerakan Pemuda Islam Jakarta Raya yang menganggap DWP melanggar moral bangsa dan tidak sesuai dengan nilai  agama. Namun 11 dan 12 Desember 2015 lalu di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat DWP 2015 sudah terselenggara dengan sukses, panggungyang diramaikan oleh DJ lokal dan DJ luar negeri berhasil membuat ribuan orang yang memadati JIExpo mengangkat tangan, berjoget, berjingkrak, bersorak dan melompat tanpa lelah.
Melihat kemegahan DWP dengan ribuan para pecinta EDM seakan-akan DWP sudah menjadi salah satu budaya kita, budaya EDM, berjoget menghentakan kaki mengangkat tangan dan menggoyangkan badan dengan pakaian minim pada malam hari diirigi DJ bukan lagi sesuatu yang asing melainkan sudah biasa meski masih ada beberapa masyarakat Indonesia yang belum menerima tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kemeriahan DWP membuka mata kita bahwa di zaman yang semakin modern ini budaya Indonesia sudah tercampur dengan budaya asing.(Puteri LQ & S.A)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar