Senin, 07 Desember 2015

Adat Pernikahan di Indonesia Suku Sunda



Huap Lingkung (Bakakak Ayam)
Pernikahan tak hanya suatu pesta untuk menyatukan dua insan dan keluarga saja, akan tetapi dalam sebuah pernikahan selalu menghadirkan rentetan adat yang beragam. Pernikahan dalam suku sunda ada beberapa adat pernikahan yang seringkali menjadi hal yang wajib dilakukan pada saat resepsi pernikahan yang di dalamnya mengandung makna yang sangat sakral yang di percayai dapat mempengaruhi pernikahan yang dijalani oleh pasangan tersebut. Seperti halnya pada pernikahan Anggun Anugrah dengan Usdi yang dilaksanakan pada hari Sabtu 5 Desember 2015 lalu yang di dalamnya terdapat serangkaian acara diantaranya
Mapag Panganten atau Lengser
Mapag panganten atau lengser Merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat sunda. Mapag dalam bahasan Indonesia yang berarti menjemput dan panganten yang berarti pengangtin. Mapag panganten ini dilakukan untuk menjemput pengantin laki-laki yang dilakukan oleh keluarga mempelai wanita. Dalam upacara adat mapag panganten atau lengser ini selalu diiringi dengan atraksi seni tari salah satunya tari katumbiri dan tari merak. Mempelai laki-laki disambut oleh keluarga besar mempelai wanita dengan dikalungkannya untaian bunga melati oleh ibu mempelai wanita (mertua) yang menandakan bahwa kedatangan mempelai laki-laki dengan keluarga besar telah diterima hangat oleh besan.
Sawer
Merupakan salah satu bagian dari upacara adat pernikahan orang sunda. Dalam ritual sawer ini biasanya terdapat beras, kunyit, uang, permen. Beras dalam upacara adat saweran diibaratkan dengan kesuburan, karena beras merupakan hasil bumi yang melimpah ruah sebagai makanan pokok. Maka dengan hal itu diharapkan agara pernikahan yang dibina oleh kedua mempelai selalu mendapatkan kesuburan baik rejeki maupun hal lainnya yang baik. Kunyit dalam upacara saweran diibaratkan dengan kejujuran. Karena pada dasarnya kunyit dalam bahasa sunda dikenal dengan nama koneng yang artinya kuning, apabila di potong dalamnya memang berwarna kuning. Maka dalam pernikahan yang dibina oleh kedua mempelai diharapkan selalu di dasari dengan kejujuran satu sama lain terbuka dalam hal apapun, karena dalam hubungan suami istri harus terbina dan akan bahagia apabila keduanya selalu terbuka dan jujur. Uang merupakan lambang yang menjadi dasar utama. Bahwa uang adalah sesuatu yang sangat penting akan tetapi semuanya tidaklah di dasari dengan uang. Permen, rasanya yang manis diibaratkan dalam sebuah pernikahan yang dirasakan adalah sesuatu yang menyenangkan, walaupun terkadang ada yang pahit namun pada akhirnya akan berakhir manis dan bahagia apabila pernikahan itu dijalani dengan hati yang baik dan niat saling membahagiakan.
Huap Lingkung (Bakak Ayam)
Huap lingkung merupakan salah satu rangkaian dalam acara pernikahan sunda. Dimana bakak ayam (ayam bakar) ini dimakan oleh kedua mempelai setelah melakukan ijab Kabul dan sah sebagai sepasang suami istri. Huap lingkup ini biasanya disediakan oleh pihak mempelai wanita. Huap lingkung dipecaya sebagai simbol, jika belahan ayam lebih besar ke perempuannya maka dipercaya perempuan(mempelai wanita) lebih banyak membawa keberuntungan begitupun sebaliknya, begitu ungkapan pembawa acara yang memaparkan tujuan dari diadakannya Huap Lingkup tersebut.  (Rahmi Rahmawati & S.A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar