Minggu, 06 Desember 2015

RANGKONG WARUNGKONDANG CIANJUR




Cianjur adalah salah satu yang secara administrative termasuk dalam kabupaten Cianjur. Masyarakat Cianjur sebagian besar beragama islam dan sebagian besar menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam. Di Desa Cisarandi, kecamatan Warungkondang ada sebuah kesenian tradisional yaitu Rengkong.
Kesenian Rangkong ini bermula dari pemindahan padi yang berasal dari lading ke lumbung padi. Pada umumnya masyarakt Jawa Barat termasuk masyarakat Warungkondang Cianjur sebelum engenal bercocok tanam padi di sawah atau sistem irigasipada umunyaadalah peladang ang berpindah-pindah.padi lading yang telah dituai tentunya tidak dibiarkan di lading tetapi di bawa pulang dengan dipikul, pikulan yang di pakai terbuat dari bambu “awi gombong”.
Pikulan yang diberi beban padi kurang lebih 25 kilogram diikat dengan tali yang terbuat dari injuk kawung ini jika dibawa akan menghasilkan suara atau bunyi yang dihasilkan dari gesekan. Suara yang dihasilkan menyerupai suara burung rangkong, burung rangkong adalah sejenis burung angsa oleh karena itu bunyi yang dihasilkan antara tali injuk dan pikulan dikembangkan menjadi sebuah kesenian yang disebut Rangkong. Kesenan rangkong biasanya dipentaskan dalam rangka memeriahkan hari-hari besar agama dan hari besar nasionalseperti 17 Agustus dalam bentuk arak-arakan. (Rasti Nurfaizah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar