Kamis, 07 Januari 2016

Globalisasi merubah budaya bermain anak



Maraknya pengguna teknologi gadget saat ini sudah tidak terbatas mulai dari anak-anak hingga orang tua. Bahkan akibat pengunaan gadget yang sangat berlebihan ini sering sekali disebut “autis”. “Autis” adalah sebuah sebutan untuk seseorang yang sudah terkena candu gadget tersebut. Mulai dari bangun tidur hingga mau tidur pun seseorang yang sudah terkena candu gedget tersebut tidak akan mampu jauh dari benda-benda tersebut.

Ketidakstabilan kebudayaan dan identitas dalam globalisasi membawa kita kepada pemahaman bahwa kebudayaan dan identitas selalu merupakan pertemuan dan percampuran berbagai kebudayan dan identitas yang berbeda-beda.
mengamati satu-persatu pengguna gedget tersebut mereka tidak jauh dari yang namanya dunia maya, seperti facebook, twitter, instagram, dll. Bahkan yang lebih ironisnya lagi adalah seorang anak kecil yang sudah terkena candu gadget tersebut. Sudah cukup banyak melihat anak kecil di zaman sekarang ini lebih sering aktif di dunia maya dari pada dunia realita. Masa kecil anak-anak yang biasanya dihabiskan untuk bermain dengan teman-temannya, kini sering kita lihat pada anak-anak di zaman sekarang, mereka lebih individualis. Mereka lebih sering berkutat pada gedget yang diberikan oleh kedua orang tua mereka. Tanpa mereka sadari perlahan tapi pasti, mereka sudah meninggalkan dunia realita dimana bermain dengan teman seumurannya diluar rumah, berpetualang, memaninkan permainan tradisional dan sebagainya. Kini mereka lebih menyukai bermain di dunia maya. Tidak heran, jika kita melihat anak-anak di zaman sekarang ini banyak sekali dari mereka yang memiliki sifat individualis atau kurang mampu berinteraksi dengan dunia sosial. Hal itu karena masa kecil mereka direnggut oleh gadget. (Purwansyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar